Soppeng, Majalah Pro.Com --- Desa Citta merupakan salah satu desa Lokus Stunting dan Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng memiliki peranan dalam mengatasi stunting tersebut dengan memberikan bantuan bibit tanaman sayur beserta dengan pupuk organik cair dimana diharapkan agar ibu-ibu PKK (Pokja 3) bersama dengan ibu usia produktif mampu melakukan penanaman pekarangan sebagai warung hidup dan apotik hidup, sehingga ibu-ibu tersebut dapat menyajikan konsumsi pangan lokal dan menghemat biaya kebutuhan dapur.
Dalam hal ini Dinas Pertanian melalui Koordinator BPP Kecamatan Citta mengharapkan agar bibit yang diberikan ditanam dan kepada petugas pertanian yang ada dilokasi memberikan penyuluhan terbaik tentang pertanaman pekarangan yang dimanfaatkan, mereka memfasilitasi bahan pangan untuk mendukung penanganan stunting di Desa Citta Kecamatan Citta Kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan Jumat (12/1/2024).
Koordinator BPP Kecamatan Citta H. Sultan Demmu, S.ST mengatakan, dalam kegiatan kali ini membagikan bantuan untuk keluarga rawan stunting. “Bantuan yang kita berikan salah satunya paket makanan sehat,” katanya.
Setiap keluarga rawan stunting, terang dia, mendapatkan dua paket makanan sehat. Selain itu, ada beberapa bantuan lain yang diberikan, yakni bibit tanaman cabai dan bibit bawang merah dalam polybag, pupuk organik cair (POC), serta satu set instalasi budi daya hidroponik. “Bantuan ini stimulant, kami berharap dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mencukupi gizi keluarga,” katanya.
Kades Citta Muhammad Hamka, S.Sos dalam arahanya mengatakan. Telah dilaksanakan penyerahan bibit tanaman sayuran kepada penerima manfaat, yaitu Tim Penggerak (TP) PKK Desa Citta Kecamatan Citta dan Kelompok PKK pokja 3 beserta masyarakat penerima bantuan. Bibit tanaman yang diperbantukan meliputi bibit cabe keriting, bibit cabe rawit setan, bibit terong, dan bibit tomat.Berdasarkan lokus Desa stunting 2024, Oleh karena itu, pemanfaatan pekarangan dalam penanggulangan stunting dialokasikan pada desa Citta ini Dengan tujuan agar tingkat stunting pada desa tersebut menurun ujarnya.
Lanjut Muhammad Hamka mengatakan. Dalam penanggulangan stunting melalui pemanfaatan pekarangan, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, peran dan partisipasi masyarakat, khususnya anggota TP PKK Desa Citta dalam mewujudkan pola konsumsi pangan yag B2SA. Pangan B2SA merupakan pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman. Sehingga, masyarakat yang tergabung dalam kelompok tersebut dapat menyediakan sumber pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga. Selain itu, masyarakat yang tergabung dalam kelompok tersebut dapat mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga. Hal ini diharapkan anggota kelompok mampu meningkatkan kesejahteraan keluarganya. (Aisyah/**)