Soppeng, Majalah pro.co.id - Dampak bocornya IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) di sebabkan rusaknya sistem kedap air atau perpipaan pada instalasi pengelolaan air limbah yang menyebabkan air limbah meluap atau merembes ke lingkungan sekitar, mengakibatkan bau tidak sedap, pencemaran tanah dan air tanah, serta kerusakan ekosistem.
Bocornya instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di jerae , kelurahan bila, kecamatan Lalabata, kabupaten Soppeng, provinsi Sulawesi Selatan, cemari beberapa rumah warga . Kurang lebih sekitar 20 rumah tercemar air limbah ini, diduga kuat akibat kebocoran Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) awalnya dikerjakan oleh Dinas PUPR kabupaten Soppeng pada tahun 2019 tahun lalu.
Menanggapi hal itu, ketua LSM BPPI DPD soppeng saat ditemui oleh Majalah pro.co.id Sabtu, (4/10/2025) angkat bicara , menurut Rusmin". kondisi kerusakan atau retakan pada bak penampung atau perpipaan Instalasi Pengolahan Air Limbah yang menyebabkan air limbah tidak terolah dengan baik dan mencemari lingkungan sekitar, yang ditandai dengan meluapnya limbah, bau tidak sedap, serta potensi kontaminasi air tanah. Penyebab utamanya adalah kerusakan fisik (karena usia atau bencana), penyumbatan sampah, dan minimnya perawatan atau pemeliharaan instalasi.
Penyebabnya lainya bisa karena sampah, usia instalasi, atau kerusakan komponen seperti bak dan pompa, yang membutuhkan penanganan darurat seperti menghentikan operasi, menguras, dan melakukan perbaikan untuk mencegah dampak lebih lanjut ujarnya.
Lanjut Rusmin memaparkan. Kerusakan pada bak penampung, pipa, pompa, atau valve akibat usia atau faktor lain dapat membuat sistem tidak kedap air, bisa juga karena kualitas Pengerjaan: Kualitas bangunan IPAL yang buruk, misalnya tidak kedap air, bisa menjadi penyebab awal masalah ketua Rusmin.
Ditempat terpisah salah satu warga yang namanya enggan dipublikasikan, sebut saja 'ecce' pada saat diwawancarai oleh media ini menjelaskan, bahwa kebocoran IPAL ini sudah berlangsung beberapa waktu lalu, namun tidak ada solusi ataupun respon dari pihak terkait
" Pernah disedot baru - baru ini tapi tidak maksimal, besoknya penuh lagi, belum yang di dekat bak besarnya, itu sudah ada yang masuk di rumah warga genangannya ndi " terangnya
Ia juga menambahkan bahwa pembangunan IPAL ini dikerjakan pada tahun 2019, dengan anggaran mencapai Rp. 2 milliar " kalau saya tidak salah ingat pak, ini anggarannya milliaran, sekitar dua milliar " pungkas ecce.
Beberapa warga juga menyebut kalau mesin penyedot air limbah tersebut sudah rusak atau sudah tidak berfungsi, sehingga menyebabkan air limbah ini tidak dapat mengalir dengan baik, meluap dan membuat genangan air yang terisi penuh secara terus-menerus
" ini sudah penuh ndi, makanya tidak bisa mengalir secara maksimal, saya curiga sama pompa celupnya, biasanya ada yang bunyi kalau mesin nyala, kalau sekarang itu tidak pernah saya dengar lagi bunyinya " ucap salah satu warga.
Kepala dinas lingkungan hidup (DLH) sewaktu dikonfirmasi melalui pesan singkat terkait dengan temuan ini mengatakan " bisa share lokasinya, nanti anggota saya suruh cek lokasinya " singkat kadis DLH ' ariyadin arif .
Sementara itu, kepala bidang cipta karya PUPR (Pujiarman) saat dihubungi media ini melalui via WhatsApp juga belum memberikan tanggapan, hingga berita ini diterbitkan pihak PUPR belum memberikan keterangan. (**/Red)
0Komentar